Selasa, 03 Mei 2016

TEKNIK MENANAM LEGOWO PADA TANAMAN JAGUNG

TEKNIK MENANAM LEGOWO PADA TANAMAN JAGUNG


 

Selain pada tanaman padi, sistem tanam legowo ternyata juga dapat diterapkan pada tanaman jagung. Berbeda dengan padi, tanaman jagung tidak membentuk anakan sehingga penerapan sistem legowo pada tanaman jagung lebih diarahkan pada penentuan jarak tanamnya.
Anjuran populasi tanaman untuk jagung adalah berkisar antara 66.000 – 71.000 tanaman/ha. mUntuk dapat tercapainya populasi tersebut, maka jarak tanam biasa yang diterapkan adalah 75 cm x 20 cm (1 tanaman/lubang) atau 70 cm x 20 cm (1 tanaman/lubang). Pada wilayah yang mempunyai masalah tenaga kerja, dapat diterapkan jarak tanam 75 cm x 40 cm (2 tanaman/lubang) atau 70 cm x 40 cm (2 tanaman/lubang). Jika penanaman dilakukan dengan cara tanam legowo, agar populasi tanaman tetap berkisar antara 66.000 – 71.000 tanaman/ha, maka jarak tanam yang diterapkan adalah sebagai berikut: 1. (100 - 50) cm x 20 cm (1 tanaman/lubang) atau (100 – 50) cm x 40 cm (2 tanaman/lubang) (populasi 66.000 tanaman/ha) (Gambar 1)
PROSES PENANAMAN
1. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi mekanik terhadap tanah.Pengolahan tanah merupakan tindakan yang penting untuk menciptakan kondisi media perakaran yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Tanah berfungsi sebagai wahana (media) dimana air, udara, hara dan energi ditranslokasikan ke biji dan tanaman itu sendiri, oleh karena itu sifat-sifat tanah yang mempengaruhi penyimpanan dan translokasi parameter tersebut memainkan peran sangat penting.
Perlu diingat bahwa tanaman tidak memberikan tanggapan langsung kepada alat yang digunakan dalam mengolah tanah, tetapi pada kondisi tanah yang diciptakan dari pengolahan tanah tersebut. Perlu atau tidaknya tanah diolah harus dilihat dari keadaan kepadatan tanah, kekuatan tanah dan tingkat aerasi.
2. Pengajiran
Sebelum dilakukan penanaman, terlebih dahulu perlu di siapkan dan dilakukan pengajiran dengan peralatan seperti tali rapia, balok kayu dan batang kayu. Gunanya untuk menancapkan tiang pancang sesuai dengan berapa jarak tanam yang kita inginkan. Seperti halnya yang kami lakukan adalah system legowo 2 : 1 yaitu : 100 X 50 X 20.
3. Penanaman dan Pemupukan .
Penanaman jagung kedalam lubang bekas tugal dimasukkan benih jagung dan setelah itu ditutup dengan pupuk Petroganik sebanyak lebih kurang 8 – 10 gram/lubang tanam sekaligus sebagai pupuk dasar. Setelah 7 – 10 HST diberikan pula pupuk Urea 100 kg/ha, SP 36 150 kg/ha, KCL 100 kg/ha. Waktu pemberian pupuk yaitu susulan I, 7 HST, susulan II, 25 – 30 HST, susulan III, 40 – 45 HST.
4. Pengendalian Gulma.
Pengendalian gulma pada tanaman jagung, menggunakan Herbisida sistemik selektif awal purna tumbuh untuk tanaman.. Sasaran gulma berdaun lebar, berdaun sempit dan teki-tekian. Aplikasinya dilakukan setelah umur tanaman 10 – 15 HST atau gulma mencapai kira-kira 5 – 10 cm atau jumlah daun tanaman jagung antara 2 – 4 helai. Untuk penyemprotan yaitu tuangkan Calaris 75 ml dan tambahkan Surfaktan 30 ml kedalam tangki dan air bersih 15 liter.
5. Panen dan pasca panen.
Umur panen adalah 99 hari (Super Hibrida Bisi 222), dengan ciri – ciri tongkol masak adalah :
- Kelobot kering dan warna kuning kecoklatan.
- Biji mengkilap, kering, keras dan tidak membekas bila ditekan dengan kuku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar