Minggu, 16 September 2018

BUDIDAYA KELAPA



BUDIDAYA KELAPA
   


Dalam rangka meningkatkan produktivitas kelapa dan pendapatan petani, kelapa tua perlu diremajakan, kelapa yang relative muda perlu direhabilitasi. Penanaman baru atau perluasan harus mempertimbangkan kesesuaian lingkungan dan meningkatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkan tidak hanya kelapa butiran, kopra atau minyak akan tetapi aneka ragam produk yang berasal dari tanaman kelapa maupun dari tanaman sela yang ditanam diantara pohon kelapa.
Peremajaan adalah mengganti tanaman tua yang produksinya rendah dengan tanaman baru yang berproduksi tinggi. Kegiatan perluasan adalah menanam tanaman kelapa di areal baru yang lingkungannya sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa, sehingga produktivitas kelapa dalam sebesar 2,0 – 3,0 kopra atau kelapa hibrida 4,0 – 5,0 ton kopra per hekatar per tahun dapat diperoleh.

               Peremajaan Kriteria
  1. Umur tanaman kelapa lebih 50 tahun.
  2. Tinggi batang kelapa lebih 15 meter
  3. Buah kurang dan 3 butir per tahun atau 0,5 ton kopra per hektar per tahun

Benih/Bibit
  1. Benih unggul berasal dari Blok Penghasil Tinggi (BPT)
  2. Benih disiapkan 10 – 12 bulan sebelum tanam.
  3. Umur bibit 8 – 10 bulan.
Pembuatan Lubang
  • Diantara barisan kelapa tua dipasang ajir untuk tempat pembuatan lobang tanam sesuai dengan jarak yang dipilih : 8,5 x 8,5 m atau 9 x 9 x 9 m segitiga.
  • Sebulan sebelum bibit ditanam, dibuat lobang dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm atau disesuaikan dengan berat ringannya tanah diolah, ukuran lobang lebih besar untuk tanah berat dan lebih kecil untuk tanah ringan.
Penanaman
  • 2-4 minggu sebelum bibit ditanam, lobang ditimbun dengan tanah yang telah dicampur dengan 20 kg pupuk kandang dan pupuk lainnya sesuai dengan kebutuhan.
  • Bibit ditanam dibagian tengah lobang dengan kedalaman sekitar 10 cm dari permukaan tanah.

Penebangan kelapa tua
  • Peremajaan yang dilakukan pada areal kelapa tua monokultur dengan jarak tanam tertaur ditebang separoh pada tahun ketiga setelah penanaman tanaman pengganti dan sisanya pada tahun keeenam atau setelah kelapa pengganti berbunga/berbuah.
  • Peremajaan yang dilakukan pada areal kelapa tua monokultur yang jarak tanamnya tidak teratur danberdekatan dengan tanaman pengganti ditebang sebelum bibit ditanam.
  • Peremajaan yang dilakukan pada areal kelapa tua polikultur dan tidak teratur, semua tanaman yang berada dalam jalur barisan tanaman kelapa pengganti selebar 4 m ditebang seluruhnya.

Pemeliharaan
  •  Pengendalian gulma dilakukan setiap dua bulan, pada tanaman muda 1,0 m di sekitar tanaman dan tanaman dewasa selebar 2,0 m.
  • Pemupukan dilakukan dua kali setahun, pada awal dan akhir musim penghujan dengan takaran pupuk per pohon 0,5 – 0,7 kg urea, 0,1 – 0,4 kg SP-36, dan 0,6 – 1,0 kg KCL setiap kali pemupukan.
  • Pupuk diberikan melingkar pohon kelapa dengan jarak 1,0 m dari pohon untuk tanaman kelapa muda dan 2,0 m untuk tanaman dewasa ke dalam tanah sekitar 15 cm.
  • Kumbang penggerek pucuk Oryctes rhinoceros dan cendawan Phytophthora palmivora penyebab penyakit busuk pada tanaman kelapa merupakan hama dan penyakit utama. Hama  oryctes dikendalikan secara hayati dengan cendawan Metharizium dan Baculvirus, sedang penyakit busuk pucuk dengan fungisida Alliete melalui infis akar

               Rehabilitasi Kriteria
  • Tanaman kelapa relative muda, umur kurang 40  tahun.
  •  Pertumbuhan kelapa tidak normal, batang mulai mengecil akibat saluran drainase tidak berfungsi (pasang surut).
  •  Pertanaman kelapa rusak akibat serangan hama, penyakit, gulma atau tidak pernah dipupuk.
  • Penanaman kelapa rusak sebagian akibat kemarau apanjang atau terbakar.
  • Bila tanaman kelapa tergenang air dibuatkan parit pembuangan (drainase)
  • Tanaman kelapa yang rusak berat atau mati disulam.
  • Pengendalian gulma, hama dan penyakit seperti pada kegiatan peremajaan serta pemupukan berimbang berdasarkan  analisis status hara daun dan tanah.
               Perluasan
Kesesuaian lahan dan iklim adalah syarat utama dalam melaksanakan kegiatan perluasan tanaman kelapa agar produktivitas potensial dapat dicapai, di samping pengguinaan bibit unggul
Cara yang dilakukan di masa lalau tanpa mempertimbangkan kesesuaian lahan dan iklim mengakibatkan timbulnya berbagai masalah seperti tanaman kelapa rusak atau mati akibat serangan penyakit busuk pucuk atau kekeringan.
Lahan bermasalah seperti daerah pasang surut merupakan sumber daya lahan yang akan dipakai dalam pelaksanaan perluasan di masa datang. Penggunaan teknologi tepat guna seperti trio tata air, bibit unggul, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit akan merubah status bermasalah menjadi potensial.
Usaha Tani
  • Kebutuhan benih/bibit kelapa untuk kegiatan perluasan sama dengan pada peremajaan, demikian pula dengan kegiatan yang dilakukan di lapang seperti pengajiran, pembuatan lobang dan pemeliharaan.
  •  Usahatani tidak lagi monokultur akan tetapi polikultur (kelapa + tanaman sela) dan diversifikasi produk dalam bentuk suatu sistem usaha yang komersial.
  • Petani berkelompok sehingga tercapai skala komersial, minimal 300-500 ha untuk pengolahan secara terpadu.
               Diversifikasi usahatani
Usaha tani kelapa monokultur dengan pemilikan lahan 0,5 – 1,0 ha tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga untuk hidup layak.
Reformasi ke polikultur penanamn tanaman sela semusim atau tahunan sangat berpeluang untuk dilakukan. Demikian pula dengan produk kelapa jangan lagi hanya menjual dalam bentuk kelapa butiran atau kopra/minyak akan tetapi harus dikembangkan dalam bentuk produksi bernilai ekonomi tinggi dan diolah secara terpadu (diversifikasi hasilI.
Era mendatang selera konsumen beralih dari produk sintetis ke produk berbahan baku alami  yang beresiko rendah terhadap kesehatan. Dari tanaman kelapa berbagai produk yang demikian sangat berpeluang untuk dihasilkan.
Apa saja yang dapat dilakukan dalam mendiversifikasikan usahatani kelapa? Berbagai tanaman sela yang dapat ditanam pada lahan di bawah pohon kelapa maupun produk-produk yang dapat dihasilkan oleh pohon kehidupan ini, disajikan pada tebel berikut :

Berbagai jenis tanaman sela yang dapat diusahakan diantara tanaman kelapa

Tanaman Tahunan
Buah-Buahan
Tanaman Setahun Semusim
Cengkeh
Kopi
Melinjo
Jengkol
Petai
Sukun
Bamboo
Kayu jati
Durian
Nangka
Pisang
Jeruk
Mangga
Duku
Jambu
Sirsak
Rambutan
Alpokad
Papaya
Nenas
Sawo
Belimbing
Kedondong
Singkong
Ketimun
Kacang panjang
Padi
Jagung
Kacang tanah
Talas
Kentang
Kacang hijau
Semangka
Ubi jalar
Kacang buncis
Terong
Empon-empon
tembakau


Sabtu, 26 Mei 2018

BUDIDAYA CABAI RAWIT



 BUDIDAYA CABAI RAWIT


Cabai rawit merupakan cabai yang dibutuhkan oleh semua masyarakat. Cabai rawit yang mudah dibudidayakan dengan cara di tanam di polybag  atau di tanam di lahan pekarangan yang sempit juga bisa mendapatkan hasil yang melimpah. Asal kita tahu cara perawatan dan pemeliharaanya. Cara menanam cabai rawit supaya berhasil dan mendapatkan hasil yang melimpah cukup mudah. semua orang dapat melakukannya. 
Cara menanam cabai rawit dari biji. Yang paling praktis beli bibit cabai rawit di toko pertanian. Beli bibit cabai yang siap semai lebih bagus di toko pertanian. Apabila kita akan menyemai dari biji cabai yang kita buat sendiri biasanya hasilnya kurang bagus. Hal ini karena kita kurang ahli saja dalam penyiapan benih sendiri, misalnya benih kurang tua, kadang kita tidak tahu bibit yang kita buat mengandung bibit penyakit, atau kurang bagus bibitnya dll. Untuk itu disarankan beli saja di toko pertanian sebab jelas bibitnya sudah melalui proses sterilisasi, pembebasan dari bibit penyakit, dan dari bibit yang bagus turunan F1.

  
Langkah menanam bibit cabai supaya hasilnya bagus dan maksimal, harus melalui step by step, antara lain :
  •  Pemilihan bibit cabai yang akan kita tanam pastinya harus dari bibit unggul misalnya bibit cabai rawit F 1
  • Siapkan wadah atau tempat yang digunakan untuk pendederan, misalnya pot semai atau plastik polybag kecil-kecil dan diisi dengan tanah, sekam bakar dan pupuk kandang/kompos, 1;1;1.
  • Taruh bibit cabai satu-satu ke dalam setiap wadah/tempat pendederan, kemudian tutup dengan media tanam di atasnya tipis-tipis saja.
  • Siram dengan air menggunakan semprotan  supaya airnya hanya kecil-kecil saja, kemudian taruh dalam tempat yang teduh yang tidak kena cahaya matahari langsung atau air hujan langsung.
  • Taruh bibit semai cabai rawit di tempat yang agak tinggi atau di plangkringkan, supaya tidak ada siput atau juga ayam atau bebek yang merusak tanaman bibit semai cabai rawit.
  •  Siram semai cabai rawit tersebut menggunakan semprotan setiap pagi dan sore hari.
  • Hari ke 4-5 nanti bibit cabai akan tampak berkecambah dan muncul ke atas dan hari ke 8 biasanya sudah bisa berdiri. 

Cara ampuh budidaya cabai rawit agar berhasil seperti dibawah ini :
  1. Bibit yang kita semai sudah tumbuh baik dan siap untuk di tanam di dalam tanah, di dalam polybag atau di dalam pot. Cara menyiapkan lahan untuk penanaman bibit cabai rawit dapat dilakukan pengolahan dalam tanah dengan cara di bajak atau di cangkul supaya tanah  gembur.  Kedalaman membajaknya kira 40 cm
  2. Ukurlah ph tanah terlebih dahulu, apabila lahan terlalu asam dapat dinetralkan menggunakan kapur dolomit, di berikan kira-kira kisaran 1-4 ha/ton dilihat dari tingkat ke asaman pada lahan pertanian.
  3. Bedengan dibuat dengan lebar 110-120 cm dan tinggi 30-40 cm serta panjang tapi juga harus melihat lahan, jarak lebar kira-kira berkisar 70 cm. Jika tanah yang akan kita pakai  untuk menanam bibit cabai kurang unsur hara nya, maka Anda harus menambahkan pupuk dasar misalnya Urea, SP-36 dan KCL dengan takaran yang cukup.
4. Lahan di buat lubang tanam dengan cara seperti pola zig-zag ukuran 50-60 cm, lubang tanam harus dua baris di dalam satu bedengan berjarak 70 cm antar baris dalam bedengan. Lubang dibuat zig-zag seperti jajaran genjang dengan maksud agar meningkatkan sinar matahari langsung yang masuk juga sirkulasi udara yang baik.
5. Kemudian pemindahan bibit cabai rawit dari polybag ke lahan pertanian secara hati-hati. Sobek polybag yang ada bibit cabai rawit dan masukan kedalam lubang tanam kemudian tutup lubang menggunakan tanah yang sudah ada pupuknya. Harusnya melakukan pemindahan bibit dari polybag ke dalam lubang tanam pada pagi hari atau sore hari maksudnya supaya cuaca tidak panas hingga tanaman tetap segar saat pemindahan. Usahakan menanam dengan rapi dan kemudian kumpulkan sampah-sampah polybag.




Penyiraman pagi dan sore dapat di lihat dari kelembaban pada daun tanaman cabai rawit. Biasanya kalau daunnya dipegang agak layu pasti kekurangan air, namun apabila daunnya di pegang berasa kaku dan segar berarti tanaman belum membutuhkan suplai air. Namun apabila tanah mengering maka disiram menggunakan semprotan air yang sudah nyambung dengan selangnya dengan kelembaban kisaran 60% seluruhnya. Namun di dalam sisim pengairan dapat menggunakan sistem “Leb” ( bedengan di kasih air kira-kira separoh tinggi dari bedengan) tetapi metode ini apabila daerah Anda banyak air.
  
Sistim Pemupukan pada cabai rawit.
Kalau cabai rawit sudah dipupuk, maka kemudian kita harus memberikan pupuk susulan lagi kira-kira umur tanaman cabai rawit 1 bulan berikutnya. Setiap panen secara terus menerus di berikan pupuk susulan   dengan  menggunakan   pupuk  organik   atau  kompos  atau dengan pupuk cair. Dapat juga  menggunakan pupuk kompos dengan pemberian 500-700 gram per tanaman atau per Pot polybag. Dapat juga dengan menggunakan pupuk NPK dan urea.

Penyiangan
Dari pembudidaya/petani cabai rawit jarang menggunakan mulsa sehingga penyiangan harus selalu rutin di lakukan, untuk menghindari pertumbuhan rumput/gulma.

Pengendalian penyakit dan hama tanaman cabai rawit
Semua tanaman pasti ada hama dan penyakitnya, termasuk tanaman cabai rawit ini. Namun Kita bisa mengantisipasi agar tanaman cabai rawit ini tidak terserang hama maupun penyakit.

Pengendalian penyakit cabai rawit
Hama dan  penyakit tanaman cabai rawit yang selalu di temukan :
Aphis,  Lalat  buah, Kepik. Pada  bagian  buah  cabai  rawit  yang kena
penyakit patek di sebabkan sejenis serangga yang membenamkan larva sehingga menimbulkan penyakit. Penyakit patek pada penyakit cabai rawit yang harus diketahui adalah Keriting daun biasanya timbul pada saat musim penghujan, karena ph asam basa air hujan menempel pada daun cabai rawit.

Pemanenan cabai rawit
Panen cabai rawit pada saat berumur 2,5 – 3 bulan di hitung sejak masa tanam. Panen cabai rawit dapat di lakukan sampai tanaman cabai rawit berumur 6 bulan atau bisa lebih. Umur maksimal cabai rawit adalah 2 tahun. Pemanenan cabai rawit mencapai 14-19 kali dalam sekali tanam. Perhitunganya karena kalau tanaman sudah tua maka hasil sudah tidak maksimal dan buah sudah tidak bagus.

Petani cabai rawit yang berhasil apabila dalam satu hektar bisa mencapai 30 ton/ha bahkan bisa lebih dari itu. Memanen cabai rawit sebaiknya pada pagi hari. Dengan cara memetik buah berserta tangkainya. Buah cabai rawit yang bagus bentuknya ramping dan padat berisi biasanya buah yang kayak gini rasanya sangat pedas dan dihargai tinggi di pasar.

Cabai juga bisa di tanam di polybag
Cabai rawit adalah salah satu komoditas pertanian yang harganya sangat berubah-rubah/berfluktuasi. Biasanya menjelang hari-hari besar seperti Natal, Hari Raya Idul Fitri/lebaran, harga semua jenis cabai pasti melonjak tinggi. Hal ini membuat orang untuk menanam cabai sendiri. Baik untuk dijual maupun untuk memenuhi kebutuhan dapur sendiri. Sekarang ini yang tinggal di perkotaan yang lahannya sempit, disiasati dengan menanam cabai di polybag atau pot.
Menanam cabai rawit di pot atau di polybag cukup mudah, dan prosesnya juga seperti uraian di atas. Namun bila di polybag media tanamnya malah lebih bagus dan terkontrol (tanah, sekam bakar, dan pupuk kandang/kompos). Pemupukan juga fokus tidak terbuang. Selain untuk memperindah teras atau taman pekarangan menanam cabai juga menguntungkan.