Jumat, 07 Desember 2012

BERTANAM PADI ORGANIK

Ada apa dengan Produk Pertanian Kita, Dengan sedikit merenung kita akan bertanya-tanya kenapa dijaman sekarang ini banyak sekali orang mudah terkena berbagai macam penyakit seperti kanker, stroke, jantung koroner,diabetes, asam urat dan lain-lain. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan bagi kita semua terutama bagi keluarga yang ada disekitar kita. Kalau kita perhatikan kakek-nenek kita jaman dulu, usia mereka panjang-panjang, jarang terkena penyakit yang berbahaya dan kondisinya selalu segar bugar.
Kalau kita renungkan pola hidup jaman sekarang jauh berbeda dengan jaman dulu, dengan melihat dari hal itu kita akan mengetahui apa salah satu penyebab terjadinya hal-hal yang kita khawatirkan tersebut diatas. Di jaman sekarang kita terlalu banyak menggunakan unsur-unsur kimia pada makanan yang kita makan secara tidak sadar kita telah meracuni tubuh kita terutama pada makanan pokok kita yaitu beras, maka seharusnya kita sadari secepat mungkin jangan dianggap remeh akan akibat dari makanan yang mengandung unsur kimia ini. Banyak metode penanaman padi organik diterapkan akan tetapi ada metode yang lebih simple tidak memakan banyak biaya, waktu dan tenaga tapi berdaya guna. Kelebihan dari padi/beras organik dibandingkan dengan padi/beras non organik.
Kelebihan padi/beras organik, sebagai berikut:
1. Bulir padi lebih banyak sehingga penghasilan tentunya lebih besar.
2. Rumpun tanaman lebih tebal/banyak.
3. Warna beras lebih putih dan tidak berdebu.
4. Nasi lebih  pulen.
5. Warna nasi lebih putih dan wangi.
6. Tidak cepet berair walau telah 3 hari di dalam rice cooker/dandang.
7. Ukuran nasi lebih besar.
8. Beras cukup sekali cuci sudah bersih.
9. Nasi mudah diserap oleh tubuh.


.
Cara Tanam Padi Organik :
Pola tanam padi organik adalah cara bertanam padi kembali ke alam, artinya petani tidak lagi menggunakan pupuk kimia, tapi dengan memanfaatkan kotoran binatang yaitu kotoran sapi yang banyak kita temui disekitar kita. Di dalam kitab suci Al-Qur’an ada suatu surat yang namanya Al-Baqarah yang artinya sapi betina, dari sapi banyak sekali manfaat yang kita peroleh mulai dari air susunya, dagingnya sampai ke kotorannyapun dapat kita manfaatkan. Berangkat dari situ  memakai bahan dasar kotoran sapi sebagai campuran untuk proses pemupukannya adalah cara yang tepat. Tapi sebelumnya ada suatu rumusan sebagai patokan dalam proses pengolahan sawah nanti kedepannya.
Rumus Pupuk:

1 Liter USPDR + 5 Kg Kotoran Sapi + 55 Liter Air = 60 Liter
Dari rumus tersebut didapatkan pupuk sebanyak ± 60 liter jadi terjadi penyusutan sekitar 1 liter. 1 liter USPDR adalah cairan non kimia , cairan ini mampu bertahan selama 5 tahun . USPDR adalah multifungsi bisa dipakai untuk perikanan, perkebunan bahkan pengobatan. USPDR sebagai campuran inti dari proses pembuatan padi organik, berikut tabel kebutuhan pupuk organik untuk luas sawah 1 ha sebagai panduan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
SAWAH 1 HA
UMUR TANAM
KEGIATAN
PUPUK (LITER)
TELOR (BUTIR)
SUSU BUBUK (KG)
- 14 HST
 Rendam jerami ± 5 cm dan tabur pupuk  
250
-
-
- 3 HST
Leleran/ngararata
250
-
1
0
Tanam/tandur
-
-
-
35
Semprot
50
8
1
45
Semprot
50
8
1
55
Semprot
50
8
1
650
24
4
Keterangan:
- HST (Hari Sebelum Tanam)
- Susu bubuk bebas bisa pakai susu bubuk bekas (kadaluarsa)
- Telor bebek.
Kesimpulan:
Dalam 1 ha sawah diperlukan USPDR = 11 liter x Rp. 50,000 = Rp. 550,000,-
Kotoran sapi = 55 Kg
Air = 605 liter


Tidak ada komentar:

Posting Komentar