Minggu, 19 November 2017

PEPAYA CALIFORNIA


PEPAYA CALIFORNIA

 
Pepaya (Carica papaya) adalah salah satu buah-buahan yang berasal dari daerah tropis. Budidaya pepaya California  dilakukan di dataran rendah sampai ketinggian 100 meter dpl. Ketinggian lahan optimalnya berkisar 50-700 meter dpl. Curah hujan sekitar 1000-2000 mm setiap tahun yang merata sepanjang tahun. Penanaman di daerah yang kering  memerlukan penyiraman secara teratur. Sistem drainase tanah yang baik sangat dibutuhkan agar tumbuh secara optimal. Usahakan agar di sekitar tanaman pepaya tidak ada genangan air yang  menyebabkan pembusukan pada tanaman pepaya. Tanaman pepaya sangat cocok ditanam di tanah yang gembur dengan porositas yang baik dan pH tanah sekitar 6-7.
Pepaya California masih sangat terbuka dan berpotensi menghasilkan income dalam jumlah yang besar. Banyaknya peminat pepaya di masyarakat dan jumlahnya dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang tinggi. Tingginya permintaan pasar akan buah ini sangat tinggi sehingga  petani banyak yang tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Kelebihan Budidaya Pepaya California
Sebenarnya ada beberapa varian pepaya yang bisa dibudidayakan di Indonesia. Namun, para petani lebih menyukai jenis pepaya ini karena memiliki beberapa keunggulan yaitu :
  • Ukuran tidak terlalu besar,  mudah dalam  pengemasan dan transportasi.
  • Kulit buah tebal, bentuk lonjong, tekstur daging buah yang kenyal dan tebal mempunyai rasa yang enak
  • Berat pepaya rata-rata sekitar 0,9 sampai 1,8 kg
  • Batang pendek sehingga memudahkan dalam proses perawatan maupun pemanenan
  • Ketika matang warna buah berubah menjadi lebih kekuningan dan memiliki rasa yang manis
  • sering digunakan sebagai hidangan dalam acara-acara makan

Cara Menanam Pepaya California

Kondisi Iklim

Untuk membudiayakan pepaya California sangat penting memperhatikan iklim daerah yang akan dijadikan lahan tanam. Iklim yang baik sangat penting untuk menunjang pertumbuhan pepaya California. Memaksimalkan pertumbuhan buah ini sangat penting karena pepaya ini memiliki usia yang lebih pendek dibandingkan dengan pepaya jenis lain yakni maksimal cuma 4 tahun.
Kondisi iklim yang bagus untuk budidaya pepaya California adalah yang berada di ketinggian 700 m dpl serta memiliki tingkat kelembaban 6-7 pH dan suhu udara 25-30 derajat celcius. Selain itu daerah yang baik untuk menanam tanaman ini setidaknya harus mempunyai curah hujan 1000 – 2000 mm per tahun.

Kondisi Lahan Tanam

Lahan yang baik untuk menanam pepaya adalah lahan terbuka yang mempunyai sistem pengairan yang bagus. Lahan yang akan ditanami sebaiknya diolah supaya lebih gembur, selain itu juga harus bersih dari gulma dan rumput liar. Setelah lahan bersih buat bedengan yang disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Setelah itu buatlah lubang tanam dengan ukuran 60x60x50 cm. Untuk jarak tanam disarankan 2,5 x 2,5 m. Lubang tanam harus sudah disiapkan sekitar 15 hari sebelum masa tanam.

Pembibitan Pepaya California

Bibit pepaya California dapat diperoleh di petani lain yang membudidayakan tanaman ini atau bisa juga dengan membibitkan sendiri. Membuat bibit tanaman ini cukup mudah. Perlu menyediakan benih pepaya untuk disemaikan. Bila ingin melakukan pembibitan secara manual, bisa mengambil biji dari buah pepaya yang sengaja dibiarkan matang di pohon.
Biasanya biji akan dikeringkan dengan cara dijemur setelah itu baru direndam di dalam air. Bila ada yang mengapung maka harus dibuang karena biji tersebut tidak layak tanam. Lalu biji diperam di dalam koran yang telah dibuat lembab lalu simpan di tempat yang teduh sampai tumbuh tunas. Ketika sudah mulai tumbuh tunas, pindahkan ke dalam polybag yang telah diberi media tanam dari tanah dan pupuk kandang.

Proses Menanam Pepaya California

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menanam pepaya diantaranya adalah lahan tanam harus dilakukan pengairan sehari sebelum ditanami. Pindahkan bibit pepaya berserta dengan polybag-nya ke lubang tanam. Usahakan pada proses pemindahan agar tanah pada polybag tetap utuh dan tidak boleh hancur, sehingga bibit tidak layu bahkan mati. Tutup lubang tanam dengan menggunakan pupuk kompos/kandang. Bibit yang dipindahkan ke lahan tanam setidaknya berumur 5 bulan dan proses penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari.

Pemeliharaan dan Perawatan

Pemeliharaan sangat penting dalam proses budidaya tanaman pepaya. Untuk masa awal tanam biasanya dilakukan penyulaman, yakni mengganti bibit tanaman yang layu atau mati dengan bibit baru yang lebih sehat. Oleh sebab itu kamu perlu memiliki bibit cadangan untuk sulam. Untuk perawatan rutin yang wajib dilakukan adalah penyiraman dan pemupukan.
Penyiraman dilakukan dengan mengalirkan air pada saluran irigasi yang telah dibuat. Jangan menyiram langsung pada tanaman karena akan menyebabkan kebusukan pada batang tanaman.. Selanjutnya adalah pemupukan untuk menambah kandungan unsur hara  dalam tanah.
Pupuk yang bisa dipakai dalam budidaya pepaya California adalah pupuk kompos atau pupuk kandang. Seminggu setelah masa tanam sebaiknya ditambahkan pupuk NPK dengan dosis 200 gram setiap pohon. Ketika pepaya sudah memasuki usia 3 bulan berikan pupuk NPK 300 gram /pohon. Usia 6, 9 dan 12 bulan dengan pupuk NPK 500 gram ditambah pupuk kandang 40 kg / pohon. Ketika tanaman pepaya sudah mulai berbuah bisa ditambahkan pupuk KCI supaya tanaman memiliki daya tahan yang kuat selain itu pemberian pupuk ini akan membuat rasa buah semakin manis.

Hama dan Penyakit

Beberapa macam hama yang biasa menyerang tanaman pepaya antara lain adalah hama kutu putih. Mengendalikan hama jenis ini  dengan menyemprotkan Regent, Bestox, Pestisida Akothion secara bergantian. Selain itu ada juga hama tungau yang biasanya menghisap semua cairan yang ada pada daun muda. Untuk mengedalikannya kamu bisa menggunakan pestisida coracron, mesurol dan  akarisida.
Penyakit yang paling ditakuti oleh petani pepaya yakni Phythora parasitica, Palmivora, Collectricum dan Pythium. Jenis penyakit ini banyak menyerang daun, akar batang sampai buah dan biasanya terjadi saat musim penghujan. Cara pengendaliannya bisa dilakukan melalui penyemprotan larutan fungisida yang dicampur dengan air sebanyak 1 liter. Lakukan hingga sembuh.

Panen dan Pascapanen Pepaya California

Ciri-ciri buah pepaya California yang siap untuk dipanen  dikenali dari tanda-tandanya yaitu ada semburat berwarna kuning di bagian buah pepaya yang sering terlihat di bagian ujung buah. Cara memanen buah pepaya yang baik  menggunakan gunting untuk memotong bagian tangkai buah. Buah ini  dipanen dengan periode waktu 10 hari sekali. Agar buah terlihat segar ketika selesai dipanen sebaiknya ditempatkan di ruangan yang tidak terkena sinar matahari langsung dan diberi alas plastik atau koran bekas.

 

 



RUBUHA



RUBUHA

(RUMAH BURUNG HANTU)

 


Burung Hantu (Tyto alba)  termasuk golongan burung buas (karnivora, pemakan daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal) dan juga merupakan jenis burung  yang kerap digunakan sebagai hewan pembasmi hama tikus di sektor pertanian.
Burung hantu merupakan musuh bebuyutan dari tikus sehingga petani maupun perusahaan pertanian banyak  yang menggunakan burung hantu untuk menanggulangi serangan tikus.
Burung hantu (Tyto alba)  lebih efektif dalam pengendalian tikus menggunakan racun tikus, gropyokan (perburuan tikus melibatkan banyak orang secara bersama-sama dan serempak) dan lain-lain. Sebagai predator alam, burung hantu jenis Serak Jawa (Tyto alba) merupakan pemburu tikus yang paling populer dan andal, baik di perkebunan kelapa sawit maupun di pertanian padi. Pemanfaatan dalam bidang pertanian, sepasang burung hantu dapat melindungi 25 hektare tanaman padi. Dalam kurun waktu satu tahun, satu ekor burung hantu dapat memangsa 1.300 ekor tikus.
Burung hantu pada umumnya bertempat tinggal di bawah jembatan atau pohon besar dan tinggi yang ada lubangnya, pada gedung yang tinggi dan pada ruangan yang tertutup. Burung hantu jenis Tyto alba sebagai predator alami tentunya memerlukan tempat tinggal yang sesuai dan nyaman untuk istirahat dan bereproduksi. Pengembangan Tyto alba sebagai predator alami tentunya mempelajari perilaku hewan (animal behavior). Animal behavior Tyto alba yang dipelajari dan dipahami akan lebih mudah dalam pengembangan Tyto alba di suatu wilayah tertentu. Burung Tyto alba hanya mau bertempat tinggal dalam satu kelompok keluarganya atau berumah satu. Satu lubang atau rumah hanya dihuni oleh satu keluarga Tyto alba saja. Burung Tyto alba yang sudah besar berumur 7 sampai 9 bulan, secara alami akan berpasangan dan mencari rumah sebagai tempat tinggal yang baru. Pohon besar di tengah sawah sekarang ini jarang kita jumpai. Keadaan tersebut menjadi pemikiran untuk membuat rumah tempat tinggal bagi Tyto alba. Sehingga kita dapat membuat rumah burung hantu (Rubuha). Rubuha dapat ditempatkan pada areal sawah.  Satu Rubuha idealnya memang untuk satu hektar sawah atau disesuaikan kebutuhan dengan jarak 100 meter. Rubuha atau rumah burung hantu tersebut  diperlukan untuk rumah tinggal burung hantu, tempat bertelur dan membesarkan anak, mengintai tikus dan menghindari dari penembak/pemburu Tyto alba.
Pembuatan Rubuha (rumah burung hantu)  di suatu wilayah memerlukan komitmen dari masyarakat dan perangkat pemerintah setempat dalam menjaga dan melestarikan Tyto alba. Penyuluhan sangat penting bagi masyarakat setempat untuk melarang berburu/menembak, menangkap, mengambil telur, mengganggu dan memperjualbelikan Tyto alba dan bagian-bagiannya.

Membuat Rumah Burung Hantu ( RUBUHA )
 
 
Ukuran rumah burung hantu di buat dengan panjang 60 cm  lebar 40 cm dan tinggi 50 cm . Pada sisi luar diberikan teras/tempat bertengger selebar 20 cm. Pintu dibuat di sisi kiri dengan ukuran panjang 12 cm dan lebar 10 cm, dan pintu dibuat tidak sejajar dengan dasar kandang dan diberi tinggi 5-10 cm dari dasar kandang. Pada rubuha diberi sekat pada bagian tengahnya sejajar dengan lebar kandang, untuk menjaga telur untuk berkumpul pada satu tempat. Pada Kedua sisi kiri dan kanan  pentilasi berdiameter 2 cm agar cahaya tidak masuk pentilasi tersebut di tutup dengan peralon yang berbentuk “L” Tiang Rubuha dibuat dengan cor beton atau kayu. Pembuatan dengan cor beton mempunyai keuntungan lebih awet dan lebih kuat terhadap terpaan angin. Penempatan rubuha di pematang sawah dengan tinggi 3,5 sampai 4 meter dari permukaan tanah.

TANAMAN REFUGIA



 

TANAMAN REFUGIA


Pengendalian OPT dalam hal ini hama serangga pada tanaman padi atau tanaman sayuran tidak selamanya harus menggunakan pestisida. Pengendalian secara alami dapat dilakukan dengan memanfaatkan serangga musuh alami. Penggunaan serangga musuh alami terkadang lebih efektif, effisien dan ekonomis serta berdampak pada lingkungan yang lebih baik. Serangga musuh alami pada tanaman padi dan tanaman sayuran secara alamiah sebetulnya sudah ada namun karena lingkungan yang tidak memadai, maka terjadi ketidakseimbangan perkembangan serangga musuh alami dan hama tanaman. Lambatnya perkembangan serangga musuh alami berdampak terjadi ledakan hama yang membutuhkan perlakukan penyemprotan menggunakan pestisida kimia, nabati maupun hayati.
Pada saat ini, penggunaan serangga musuh alami untuk mengendalikan hama tanaman sedang gencar-gencarnya dianjurkan. Serangga musuh alami hama tanaman maupun hama tanaman secara naluri menyenangi tanaman yang mengeluarkan nectar. Bau nectar akan menarik serangga musuh alami maupun hama tanaman sehingga pada tanaman yang mengeluarkan nectar akan berkumpul serangga musuh alami maupun hama tanaman yang berakibat serangga musuh alami tersebut memakan hama tanaman. Pada tanaman yang mengeluarkan nectar tersebut terjadi pengendalian hama tanaman secara alamiah sehingga terjadi keseimbangan lingkungan.
Penanaman tanaman refugia pada lahan sawah dan tanaman sayuran atau sekitarnya merupakan salah satu usaha konservasi serangga musuh alami. Kondisi tersebut dimaksudkan supaya tercipta agroekosistem di lahan pertanian dapat terjaga. Apabila agroekosistem lahan pertanian stabil maka populasi hama akan seimbang dengan populasi serangga musuh alami. Refugia merupakan tanaman yang berfungsi sebagai microhabitat dari serangga musuh alami dan penarik hama tanaman. Tanaman yang berbunga seperti bunga matahari, kembang kertas, kenikir, jengger ayam, tapak dara dan bayam termasuk golongan tanaman refugia. Bunga tanaman tersebut akan mengeluarkan nectar yang baunya menarik serangga musuh alami maupun serangga hama tanaman untuk datang. Serangga-serangga musuh alami dan hama sangat tertarik dengan tanaman yang berbunga. Serangga yang sering melakukan kunjungan adalah kumbang, lalat, lebah, semut, thrips dan kupu-kupu. Penanaman refugia akan mengurangi biaya usaha tani yang dipergunakan untuk pengendalian hama sehingga keuntungan petani dapat meningkat dan lingkungan terjaga secara berimbang. Selain menjaga keseimbangan lingkungan dapat juga menyejukkan mata apabila melihat lahan pertanian yang subur dengan dikelilingi tanaman bunga yang mekar.