PANDUAN BUDIDAYA TERONG UNGU
TERONG (Solanum Melongena) adalah salah satu tumbuhan penghasil buah untuk
sayuran. Terong berasal dari India dan Sri Lanka, tanaman terong ini dapat
tumbuh dengan ketinggian 40 cm hingga 150 cm. Daun tumbuhan terong berukuran
besar, 10 hingga 20 cm untuk ukuran panjangnya dan 5 hingga 10 cm untuk
lebarnya, dan memiliki lobus yang kasar. Batang tumbuhan terong biasanya
berduri. Bunga pada terong memiliki warna putih sampai ungu dengan lima lobus
di bagian mahkota bunganya dan benang sarinya berwarna kuning. Buah terong ada
yang berwarna putih, ungu, hijau, dan lainnya.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Kelas : Magnoliopsida
Upakelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies :
Solanum melongena
Terong memiliki banyak jenis,
kali ini kita akan membahas tentang cara budidaya terong ungu berikut adalah cara budidaya terong ungu :
Syarat tumbuh
Terong cocok
dengan musim panas, tetapi juga tahan terhadap hujan asal tanahnya tak menjadi
becek. Oleh karena itu di persawahan terong ditanam pada musim kemarau dan di
tegal pada musim hujan. Dikehendaki tanah gembur, yang mudah meneruskan air,
lebih bagus lagi tanah lempung berpasir yang mendapatkan pupuk organik. pH
tanah yang baik untuk menanam adalah 6,8 hingga 7,3. Terong dapat tumbuh
di dataran rendah sampai daerah pegunungan yang ketinggiannya ± 1200 m di
atas permukaan air laut.
- Penyediaan dan Pengolahan Lahan Tanam
Tanah dipilih
yang memenuhi syarat pertumbuhan, kemudian digemburkan menggunakan bajak atau
cangkul. setelah tanah digemburkan, selanjutnya tanah dibuat bedengan-bedengan
seperti halnya pada tanaman sayuran lainnya. Pembuatan bedengan dibarengi
dengan pemberian pupuk dasar seperti pupuk kandang, dolomit, urea, KCl dan
SP-36, bisa juga menggunakan pupuk NPK. Dosis yang diberikan harus sesuai
ketentuan. Lalu buat lubang tanam dengan kedalaman 10 hingga 15 cm, jarak antar
lubang tanaman sekitar 75 cm. Setelah itu ditutup dengan mulsa .
- Pembibitan
Biji terong
disemaikan terlebih dahulu di tempat pesemaian. Benih baru akan tumbuh pada 8
hingga 10 hari setelah persemaian . Pada umur 20 hingga 30 hari saat bibit
sudah cukup besar yaitu setidaknya memiliki 3 helai daun dan tingginya sekitar
7,5 cm sudah bisa dipindah ke lubang tanam yang sudah di buat pada tempat
penanaman yang tetap.
- Penanaman
Di tanah
persawahan, tanaman terong ditanam pada musim kemarau, jarak tanaman 60 x 60 cm
atau 60 x 90 cm; tergantung jenis terongnya. Bibit yang sudah siap tanam
dimasukan dalam lubang tanam. penanaman yang baik dilakukan pada sore hari
setelah penggenangan agar lebih mudah dipindahkan dan lebih mudah beradaptasi.
- Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman
- Penyulaman
penyulaman dilakukan setidaknya dilakukan pada umur seminggu atau maksimal 15 hari setelah penanaman, penyulaman dilakukan untuk menyingkirkan tanaman yang mati, tidak normal atau juga yang terserang hama penyakit. Dan ganti dengan bibit yang baru. - Pengairan dan penyiraman
Pengairan juga perlu dilakukan rutin setiap hari, apalagi pada masa awal
pertumbuhan tanaman dan pada saat cuaca kering. Penyiraman dilakukan pagi dan
sore pada seminggu awal setelah tanam.
- Pemupukan
Pemuukan tambahan juga perlu dilakukan, pemupukan tambahan tersebut dapat dilakukan pada 2 minggu setelah penanaman. Dosis yang diberikan untuk terong organik diberi pupuk kandang atau kompos 0,5 kg/tanaman dan untuk yang non organik beri urea dan KCl masing masing dengan dosis 80 dan 45 kg/hektar.
- Pemangkasan
Pemangkasan atau perempelan pada tanaman terong juga perlu dilakukan yaitu dengan cara mengambil atau memangkas tunas liar yang berada pada ketiak daun awal hingga bunga pertama agar tunas baru serta bunga dapat cepat tumbuh.
- Panen
Pemanenan terong dapat dilakukan pada saat tanaman kira-kira sudah berumur 30
setelah penanaman atau 15 hingga 18 hari setelah tanaman berbunga. Terong dapat
dipanen 2 kali dalam seminggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar