Ada apa dengan Produk Pertanian Kita, Dengan sedikit merenung kita akan
bertanya-tanya kenapa dijaman sekarang ini banyak sekali orang mudah
terkena berbagai macam penyakit seperti kanker, stroke, jantung koroner,diabetes, asam urat
dan lain-lain. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan bagi kita semua
terutama bagi keluarga yang ada disekitar kita. Kalau kita perhatikan
kakek-nenek kita jaman dulu, usia mereka panjang-panjang, jarang terkena
penyakit yang berbahaya dan kondisinya selalu segar bugar.
Kalau
kita renungkan pola hidup jaman sekarang jauh berbeda dengan jaman dulu,
dengan melihat dari hal itu kita akan mengetahui apa salah satu
penyebab terjadinya hal-hal yang kita khawatirkan tersebut diatas. Di
jaman sekarang kita terlalu banyak menggunakan unsur-unsur kimia pada
makanan yang kita makan secara tidak sadar kita telah meracuni tubuh
kita terutama pada makanan pokok kita yaitu beras, maka seharusnya kita
sadari secepat mungkin jangan dianggap remeh akan akibat dari makanan
yang mengandung unsur kimia ini. Banyak metode penanaman padi organik diterapkan akan tetapi ada metode yang lebih simple tidak
memakan banyak biaya, waktu dan tenaga tapi berdaya guna. Kelebihan dari padi/beras
organik dibandingkan dengan padi/beras non organik.
Kelebihan padi/beras organik, sebagai berikut:
1. Bulir padi lebih banyak sehingga penghasilan tentunya lebih besar.
2. Rumpun tanaman lebih tebal/banyak.
3. Warna beras lebih putih dan tidak berdebu.
4. Nasi lebih pulen.
5. Warna nasi lebih putih dan wangi.
6. Tidak cepet berair walau telah 3 hari di dalam rice cooker/dandang.
7. Ukuran nasi lebih besar.
8. Beras cukup sekali cuci sudah bersih.
9. Nasi mudah diserap oleh tubuh.
1. Bulir padi lebih banyak sehingga penghasilan tentunya lebih besar.
2. Rumpun tanaman lebih tebal/banyak.
3. Warna beras lebih putih dan tidak berdebu.
4. Nasi lebih pulen.
5. Warna nasi lebih putih dan wangi.
6. Tidak cepet berair walau telah 3 hari di dalam rice cooker/dandang.
7. Ukuran nasi lebih besar.
8. Beras cukup sekali cuci sudah bersih.
9. Nasi mudah diserap oleh tubuh.
.
Cara Tanam Padi Organik :
Pola tanam padi organik adalah cara bertanam padi kembali ke alam, artinya petani tidak lagi menggunakan pupuk kimia, tapi dengan memanfaatkan kotoran binatang yaitu kotoran sapi yang banyak kita temui disekitar kita. Di dalam kitab suci Al-Qur’an ada suatu surat yang namanya Al-Baqarah yang artinya sapi betina, dari sapi banyak sekali manfaat yang kita peroleh mulai dari air susunya, dagingnya sampai ke kotorannyapun dapat kita manfaatkan. Berangkat dari situ memakai bahan dasar kotoran sapi sebagai campuran untuk proses pemupukannya adalah cara yang tepat. Tapi sebelumnya ada suatu rumusan sebagai patokan dalam proses pengolahan sawah nanti kedepannya.
Pola tanam padi organik adalah cara bertanam padi kembali ke alam, artinya petani tidak lagi menggunakan pupuk kimia, tapi dengan memanfaatkan kotoran binatang yaitu kotoran sapi yang banyak kita temui disekitar kita. Di dalam kitab suci Al-Qur’an ada suatu surat yang namanya Al-Baqarah yang artinya sapi betina, dari sapi banyak sekali manfaat yang kita peroleh mulai dari air susunya, dagingnya sampai ke kotorannyapun dapat kita manfaatkan. Berangkat dari situ memakai bahan dasar kotoran sapi sebagai campuran untuk proses pemupukannya adalah cara yang tepat. Tapi sebelumnya ada suatu rumusan sebagai patokan dalam proses pengolahan sawah nanti kedepannya.
Rumus Pupuk:
1 Liter USPDR + 5 Kg Kotoran Sapi + 55 Liter Air = 60 Liter
|
Dari rumus tersebut didapatkan pupuk
sebanyak ± 60 liter jadi terjadi penyusutan sekitar 1 liter. 1 liter
USPDR adalah cairan non kimia , cairan ini
mampu bertahan selama 5 tahun . USPDR adalah
multifungsi bisa dipakai untuk perikanan, perkebunan bahkan pengobatan.
USPDR sebagai campuran inti dari proses pembuatan padi organik, berikut
tabel kebutuhan pupuk organik untuk luas sawah 1 ha sebagai panduan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
SAWAH 1 HA
|
||||
UMUR TANAM
|
KEGIATAN
|
PUPUK (LITER)
|
TELOR (BUTIR)
|
SUSU BUBUK (KG)
|
- 14 HST
|
Rendam jerami ± 5 cm dan tabur pupuk
|
250
|
-
|
-
|
- 3 HST
|
Leleran/ngararata
|
250
|
-
|
1
|
0
|
Tanam/tandur
|
-
|
-
|
-
|
35
|
Semprot
|
50
|
8
|
1
|
45
|
Semprot
|
50
|
8
|
1
|
55
|
Semprot
|
50
|
8
|
1
|
650
|
24
|
4
|
- HST (Hari Sebelum Tanam)
- Susu bubuk bebas bisa pakai susu bubuk bekas (kadaluarsa)
- Telor bebek.
Kesimpulan:
Dalam 1 ha sawah diperlukan USPDR = 11 liter x Rp. 50,000 = Rp. 550,000,-
Kotoran sapi = 55 Kg
Air = 605 liter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar