BUDIDAYA CABAI RAWIT
Cabai rawit
merupakan cabai yang dibutuhkan oleh semua masyarakat. Cabai rawit yang mudah
dibudidayakan dengan cara di tanam di polybag atau di tanam di lahan
pekarangan yang sempit juga bisa mendapatkan hasil yang melimpah. Asal kita
tahu cara perawatan dan pemeliharaanya. Cara menanam cabai rawit supaya berhasil dan
mendapatkan hasil yang melimpah cukup mudah. semua orang dapat
melakukannya.
Cara
menanam
cabai rawit dari biji. Yang paling
praktis beli bibit cabai rawit di toko pertanian. Beli bibit cabai yang siap
semai lebih bagus di toko pertanian. Apabila kita akan menyemai dari biji cabai
yang kita buat sendiri biasanya hasilnya kurang bagus. Hal ini karena kita
kurang ahli saja dalam penyiapan benih sendiri, misalnya benih kurang tua,
kadang kita tidak tahu bibit yang kita buat mengandung bibit penyakit, atau
kurang bagus bibitnya dll. Untuk itu disarankan beli saja di toko pertanian
sebab jelas bibitnya sudah melalui proses sterilisasi, pembebasan dari bibit
penyakit, dan dari bibit yang bagus turunan F1.
Langkah
menanam bibit cabai supaya hasilnya bagus dan maksimal, harus melalui step by
step, antara lain :
- Pemilihan bibit cabai yang akan kita tanam pastinya harus dari bibit unggul misalnya bibit cabai rawit F 1
- Siapkan wadah atau tempat yang digunakan untuk pendederan, misalnya pot semai atau plastik polybag kecil-kecil dan diisi dengan tanah, sekam bakar dan pupuk kandang/kompos, 1;1;1.
- Taruh bibit cabai satu-satu ke dalam setiap wadah/tempat pendederan, kemudian tutup dengan media tanam di atasnya tipis-tipis saja.
- Siram dengan air menggunakan semprotan supaya airnya hanya kecil-kecil saja, kemudian taruh dalam tempat yang teduh yang tidak kena cahaya matahari langsung atau air hujan langsung.
- Taruh bibit semai cabai rawit di tempat yang agak tinggi atau di plangkringkan, supaya tidak ada siput atau juga ayam atau bebek yang merusak tanaman bibit semai cabai rawit.
- Siram semai cabai rawit tersebut menggunakan semprotan setiap pagi dan sore hari.
- Hari ke 4-5 nanti bibit cabai akan tampak berkecambah dan muncul ke atas dan hari ke 8 biasanya sudah bisa berdiri.
Cara ampuh budidaya cabai rawit agar berhasil seperti
dibawah ini :
- Bibit yang kita semai sudah tumbuh baik dan siap untuk di tanam di dalam tanah, di dalam polybag atau di dalam pot. Cara menyiapkan lahan untuk penanaman bibit cabai rawit dapat dilakukan pengolahan dalam tanah dengan cara di bajak atau di cangkul supaya tanah gembur. Kedalaman membajaknya kira 40 cm
- Ukurlah ph tanah terlebih dahulu, apabila lahan terlalu asam dapat dinetralkan menggunakan kapur dolomit, di berikan kira-kira kisaran 1-4 ha/ton dilihat dari tingkat ke asaman pada lahan pertanian.
- Bedengan dibuat dengan lebar 110-120 cm dan tinggi 30-40 cm serta panjang tapi juga harus melihat lahan, jarak lebar kira-kira berkisar 70 cm. Jika tanah yang akan kita pakai untuk menanam bibit cabai kurang unsur hara nya, maka Anda harus menambahkan pupuk dasar misalnya Urea, SP-36 dan KCL dengan takaran yang cukup.
4.
Lahan di buat lubang tanam dengan cara seperti pola zig-zag ukuran 50-60 cm,
lubang tanam harus dua baris di dalam satu bedengan berjarak 70 cm antar baris
dalam bedengan. Lubang dibuat zig-zag seperti jajaran genjang dengan maksud
agar meningkatkan sinar matahari langsung yang masuk juga sirkulasi udara yang
baik.
5.
Kemudian pemindahan bibit cabai rawit dari polybag ke lahan pertanian secara
hati-hati. Sobek polybag yang ada bibit cabai rawit dan masukan kedalam lubang
tanam kemudian tutup lubang menggunakan tanah yang sudah ada pupuknya. Harusnya
melakukan pemindahan bibit dari polybag ke dalam lubang tanam pada pagi hari
atau sore hari maksudnya supaya cuaca tidak panas hingga tanaman tetap segar
saat pemindahan. Usahakan menanam dengan rapi dan kemudian kumpulkan
sampah-sampah polybag.
Penyiraman
pagi dan sore dapat di lihat dari kelembaban pada daun tanaman cabai rawit.
Biasanya kalau daunnya dipegang agak layu pasti kekurangan air, namun apabila
daunnya di pegang berasa kaku dan segar berarti tanaman belum membutuhkan
suplai air. Namun apabila tanah mengering maka disiram menggunakan semprotan
air yang sudah nyambung dengan selangnya dengan kelembaban kisaran 60%
seluruhnya. Namun di dalam sisim pengairan dapat menggunakan sistem “Leb” (
bedengan di kasih air kira-kira separoh tinggi dari bedengan) tetapi metode ini
apabila daerah Anda banyak air.
Sistim Pemupukan pada cabai rawit.
Kalau
cabai rawit sudah dipupuk, maka kemudian kita harus memberikan pupuk susulan
lagi kira-kira umur tanaman cabai rawit 1 bulan berikutnya. Setiap panen secara
terus menerus di berikan pupuk susulan dengan menggunakan pupuk organik atau kompos atau dengan pupuk
cair. Dapat juga menggunakan pupuk
kompos dengan pemberian 500-700 gram per tanaman atau per Pot polybag. Dapat
juga dengan menggunakan pupuk NPK dan urea.
Penyiangan
Dari
pembudidaya/petani cabai rawit jarang menggunakan mulsa sehingga penyiangan
harus selalu rutin di lakukan, untuk menghindari pertumbuhan rumput/gulma.
Pengendalian penyakit dan hama tanaman cabai rawit
Semua
tanaman pasti ada hama dan penyakitnya, termasuk tanaman cabai rawit ini. Namun
Kita bisa mengantisipasi agar tanaman cabai rawit ini tidak terserang hama
maupun penyakit.
Pengendalian penyakit cabai rawit
Hama dan penyakit tanaman cabai rawit yang selalu di
temukan :
Aphis, Lalat buah, Kepik. Pada bagian buah cabai rawit yang kena penyakit patek di sebabkan sejenis serangga yang membenamkan larva sehingga menimbulkan penyakit. Penyakit patek pada penyakit cabai rawit yang harus diketahui adalah Keriting daun biasanya timbul pada saat musim penghujan, karena ph asam basa air hujan menempel pada daun cabai rawit.
Aphis, Lalat buah, Kepik. Pada bagian buah cabai rawit yang kena penyakit patek di sebabkan sejenis serangga yang membenamkan larva sehingga menimbulkan penyakit. Penyakit patek pada penyakit cabai rawit yang harus diketahui adalah Keriting daun biasanya timbul pada saat musim penghujan, karena ph asam basa air hujan menempel pada daun cabai rawit.
Pemanenan cabai rawit
Panen
cabai rawit pada saat berumur 2,5 – 3 bulan di hitung sejak masa tanam. Panen cabai
rawit dapat di lakukan sampai tanaman cabai rawit berumur 6 bulan atau bisa
lebih. Umur maksimal cabai rawit adalah 2 tahun. Pemanenan cabai rawit mencapai
14-19 kali dalam sekali tanam. Perhitunganya karena kalau tanaman sudah tua
maka hasil sudah tidak maksimal dan buah sudah tidak bagus.
Petani
cabai rawit yang berhasil apabila dalam satu hektar bisa mencapai 30 ton/ha
bahkan bisa lebih dari itu. Memanen cabai rawit sebaiknya pada pagi hari.
Dengan cara memetik buah berserta tangkainya. Buah cabai rawit yang bagus
bentuknya ramping dan padat berisi biasanya buah yang kayak gini rasanya sangat
pedas dan dihargai tinggi di pasar.
Cabai juga bisa di tanam di polybag
Cabai
rawit adalah salah satu komoditas pertanian yang harganya sangat
berubah-rubah/berfluktuasi. Biasanya menjelang hari-hari besar seperti Natal,
Hari Raya Idul Fitri/lebaran, harga semua jenis cabai pasti melonjak tinggi.
Hal ini membuat orang untuk menanam cabai sendiri. Baik untuk dijual maupun
untuk memenuhi kebutuhan dapur sendiri. Sekarang ini yang tinggal di perkotaan
yang lahannya sempit, disiasati dengan menanam cabai di polybag atau pot.
Menanam
cabai rawit di pot atau di polybag cukup mudah, dan prosesnya juga seperti
uraian di atas. Namun bila di polybag media tanamnya malah lebih bagus dan
terkontrol (tanah, sekam bakar, dan pupuk kandang/kompos). Pemupukan juga fokus
tidak terbuang. Selain untuk memperindah teras atau taman pekarangan menanam cabai
juga menguntungkan.