RUBUHA
(RUMAH BURUNG HANTU)
Burung Hantu (Tyto alba) termasuk
golongan burung buas (karnivora, pemakan daging) dan
merupakan hewan malam (nokturnal) dan juga merupakan jenis
burung yang kerap digunakan sebagai hewan pembasmi hama tikus di sektor pertanian.
Burung hantu merupakan musuh bebuyutan dari
tikus sehingga petani maupun perusahaan pertanian banyak yang menggunakan burung hantu untuk
menanggulangi serangan tikus.
Burung hantu (Tyto alba) lebih
efektif dalam pengendalian tikus menggunakan racun tikus, gropyokan (perburuan tikus melibatkan banyak
orang secara bersama-sama dan serempak) dan lain-lain. Sebagai predator alam,
burung hantu jenis Serak Jawa (Tyto
alba) merupakan pemburu tikus yang paling populer dan andal,
baik di perkebunan kelapa sawit maupun di pertanian padi. Pemanfaatan dalam
bidang pertanian, sepasang burung hantu dapat melindungi 25 hektare tanaman
padi. Dalam kurun waktu satu tahun, satu ekor burung hantu dapat memangsa 1.300
ekor tikus.
Burung hantu pada
umumnya bertempat tinggal di bawah jembatan atau pohon besar dan tinggi yang
ada lubangnya, pada gedung yang tinggi dan pada ruangan yang tertutup. Burung
hantu jenis Tyto alba sebagai
predator alami tentunya memerlukan tempat tinggal yang sesuai dan nyaman untuk
istirahat dan bereproduksi. Pengembangan Tyto
alba sebagai predator alami tentunya mempelajari perilaku hewan (animal
behavior). Animal behavior Tyto alba yang
dipelajari dan dipahami akan lebih mudah dalam pengembangan Tyto alba di suatu wilayah tertentu. Burung
Tyto alba hanya mau bertempat tinggal
dalam satu kelompok keluarganya atau berumah satu. Satu lubang atau rumah hanya
dihuni oleh satu keluarga Tyto alba
saja. Burung Tyto alba yang sudah
besar berumur 7 sampai 9 bulan, secara alami akan berpasangan dan mencari rumah
sebagai tempat tinggal yang baru. Pohon besar di tengah sawah sekarang ini
jarang kita jumpai. Keadaan tersebut menjadi pemikiran untuk membuat rumah
tempat tinggal bagi Tyto alba.
Sehingga kita dapat membuat rumah burung hantu (Rubuha). Rubuha dapat
ditempatkan pada areal sawah. Satu
Rubuha idealnya memang untuk satu hektar sawah atau disesuaikan kebutuhan
dengan jarak 100 meter. Rubuha atau rumah burung hantu tersebut
diperlukan untuk rumah tinggal burung hantu, tempat bertelur dan
membesarkan anak, mengintai tikus dan menghindari dari penembak/pemburu Tyto alba.
Pembuatan Rubuha (rumah burung hantu) di suatu wilayah memerlukan komitmen dari masyarakat dan perangkat pemerintah setempat dalam menjaga dan melestarikan Tyto alba. Penyuluhan sangat penting bagi masyarakat setempat untuk melarang berburu/menembak, menangkap, mengambil telur, mengganggu dan memperjualbelikan Tyto alba dan bagian-bagiannya.
Pembuatan Rubuha (rumah burung hantu) di suatu wilayah memerlukan komitmen dari masyarakat dan perangkat pemerintah setempat dalam menjaga dan melestarikan Tyto alba. Penyuluhan sangat penting bagi masyarakat setempat untuk melarang berburu/menembak, menangkap, mengambil telur, mengganggu dan memperjualbelikan Tyto alba dan bagian-bagiannya.
Membuat Rumah Burung Hantu ( RUBUHA )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar