Senin, 14 Maret 2016

MEMBUAT TRICHO KOMPOS DAN TROCHO PUKAN

MEMBUAT TRICHO KOMPOS DAN TROCHO PUKAN

 
Langkah bijaksana apabila kita  menyayangi  bumi yang sudah mulai rusak untuk menyediakan unsur hara dan mengoptimalkan hasil panen adalah dengan memanfaatkan limbah hijau, kotoran hewan ternak, limbah tanaman, arang sekam dan Trichoderma sebagai pupuk organik. Dengan perlakuan sederhana pupuk organik menjadi lebih berkualitas dan lebih bermanfaat. Pengomposan yang pada dasarnya adalah usaha mengaktifkan kegiatan mikroba untuk mempercepat proses dekomposisi bahan-bahan organik. Pengomposan biasanya dilakukan dengan penambahan EM4 atau MOL. Namun akan lebih baik jika menggunakan Trichoderma sp. sebagai dekomposernya. Hasil dari proses pengomposan dengan Trichoderma sp. disebut “Tricho Kompos” dan “Tricho Pukan”.

Tricho Kompos dan Tricho Pukan

Tricho Kompos dan Tricho Pukan merupakan pupuk organik yang telah melalui proses sederhana dengan penambahan cendawan Trichoderma sp. Dengan kata lain adalah Kompos + Trichoderma dan Pupuk Kandang + Trichoderma. Penggunaan Tricho Kompos dan Tricho Pukan memiliki manfaat dan kelebihan jika dibandingkan dengan kompos dan pupuk kandang biasa.

Berikut adalah manfaat dan kelebihan “Tricho Kompos” dan “Tricho Pukan” :

1. Meningkatkan aktifitas biologis mikroorganisme tanah yang menguntungkan,
2. Meningkatkan pH pada tanah assam,
3. Memperbaiki struktur tanah,
4. Meningkatkan kemampuan tanah menahan air, 
5. Mengandung unsur hara makro dan mikro,
6. Memudahkan pertumbuhan akar tanaman,
7. Sebagai pengendali OPT didalam tanah
8. Mencegah dan mengendalikan penyakit layu fusarium, busuk akar dan busuk batang.

Membuat Tricho Kompos (Kompos + Trichoderma) Jerami

Dalam proses pembuatan pupuk kompos kita memerlukan bakteri pengurai atau dekomposer untuk mempercepat proses pelapukan. Dekomposer yang selama ini dikenal adalah bakteri pengurai EM4 atau MOL. Selain itu kita juga bisa menggunakan Trichoderma sp. sebagai dekomposer. Dekomposer Trichoderma sp. memiliki banyak kelebihan dibanding dekomposer lainnya. Misalnya, kompos yang dihasilkan mengandung Trichoderma sp. yang berfungsi sebagai biofungisida untuk mengendalikan penyakit yang diakibatkan oleh cendawan patogen. Pupuk kompos yang buat menggunakan Trichoderma sp. biasa disebut “Tricho Kompos“. Dalam artian “Tricho Kompos” adalah pupuk “Kompos + Trichoderma” atau pupuk kompos yang mengandung Trichoderma sp. “Tricho Kompos” bisa dibuat menggunakan bahan sampah organik atau jerami.

Berikut adalah cara membuat pupuk “Tricho Kompos” dari bahan jerami :

ALAT DAN BAHAN

1. Jerami padi 1 m3
2. Arang sekam 2 karung
3. Dedak 5 kg
4. Trichoderma 1 ons atau 100 ml jika berbentuk cair
5. Air sumur/air sungai 2 liter (bukan air PAM)
6. Plastik hitam/Terpal
7. Parang
8. Wadah/ember

CARA MEMBUAT

1. Jerami di cincang atau dicacah hingga menjadi potongan kecil-kecil
2. Larutkan Trichoderma sp. dengan 2 liter air
3. Campurkan semua bahan hingga rata
4. Tutup rapat dengan plastik hitam atau terpal
5. Biarkan selama 10 – 15 hari
6. Tricho Kompos siap digunakan

Berikut ini cara membuat “Tricho Pukan” atau “Pupuk Kandang + Trichoderma” :

ALAT DAN BAHAN

1. Kotoran Ternak : 10 karung
2. Arang Sekam : 2 karung
3. Trichoderma : 1 kg atau 1 liter
4. Air Bersih : 5 liter (bukan air PAM)
5. Wadah/Ember
6. Plastik Hitam/Terpal

CARA MEMBUAT

1. Campurkan bahan No. 1 dan No. 2
2. Larutkan Trichoderma dengan 5 liter air
3. Campurkan semua bahan, aduk sampai rata
4. Tutup dengan plastik hitam / terpal
5. Biarkan selama 10 – 15 hari
6. “Tricho Pukan” siap digunakan

Gunakan “Tricho Pukan” sebagai pupuk dasar dengan cara menaburkan secara merata pada bedengan atau taburkan pada lubang tanam sebanyak 200 – 250 gram/lubang. Lakukan penaburan 7 atau 10 hari sebelum tanam.

PUPUK NPK PHONSKA

PUPUK NPK PHONSKA


     Kita mengenal  Pupuk NPK Phonska merupakan salah satu jenis pupuk yang disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya lebih murah dan terjangkau oleh petani. Pupuk phonska disebut juga dengan sebutan pupuk majemuk NPK yang terdiri dari beberapa unsur hara makro, yaitu nitrogen (N), phosphor (P), kalium (K) dan sulfur (S). Saat ini pupuk phonska sudah dikenal luas dan banyak digunakan oleh para petani. Kehadiran pupuk ini sangat membantu para petani, karena harganya yang murah dan mampu meningkatkan hasil produksi pertanian. Pupuk ini banyak digunakan oleh petani padi, karena mampu meningkatkan hasil panen dan kualitas gabah. Tanaman padi yang dipupuk dengan pupuk ini menghasilkan bulir yang lebih berisi.

     Pupuk NPK Phonska mulai diproduksi pada awal tahun 2000 dan resmi dipasarkan keseluruh Indonesia pada bulan agustus tahun 2000. Pupuk phonska pertamakali diproduksi oleh sebuah BUMN yang berkonsentrasi dalam memproduksi pupuk dan semen, yaitu PT. Petrokimia Gresik.  Pupuk phonska tidak dijual bebas dipasaran, karena ini adalah pupuk bersubsidi yang dijual dengan sistem tertutup. Pupuk phonska hanya bisa didapatkan oleh petani-petani yang tergabung dalam kelompok tani yang sudah terdaftar. 

Persentase Kandungan Pupuk Phonska

Nitrogen (N)       : 15%
Phosphat (P)       : 15%
Kalium (K)         : 15%
Sulfur (S)         : 10%
Kadar air maksimal : 2%


Sifat -sifat Pupuk Phonska

– Pupuk phonska berbentuk butiran (granul) berwarna merah jambu  
– Bersifat higroskopis sehingga mudah larut dalam air
– Mudah diserap oleh tanaman
– Memiliki kandungan unsur hara yang lengkap

Manfaat Pupuk Phonska

Pupuk phonska adalah pupuk majemuk yang terdiri dari beberapa unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Masing-masing dari unsur hara yang terdapat pada pupuk phonska memiliki peran dan fungsi yang berbeda pula. Oleh sebab itu, sebagai pupuk majemuk pupuk phonska memiliki fungsi dan manfaat yang beragam pada tanaman. Berikut ini manfaat pupuk phonska untuk tanaman :

1.  Memacu pertumbuhan vegetatif dan generatif
2.  Menguatkan batang tanaman sehingga tidak mudah roboh
3.  Memperlancar proses pembentukan gula dan pati
4.  Memacu pertumbuhan akar tanaman
5.  Membuat tanaman lebih hijau dan sehat
6.  Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan
7.  Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit
8.  Memacu pembentukan bunga dan buah
9.  Membantu memperbesar buah, umbi dan biji
10. Meningkatkan kandungan protein

Kelebihan dan Keuntungan Menggunakan Pupuk Phonska

Ada beberapa kelebihan dan keuntungan yang kita peroleh jika menggunakan pupuk phonska, antara lain sebagai berikut:
  1. Merupakan pupuk majemuk yang memiliki kandungan berbagai unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman
  2. Bersifat higroskopis, mudah larut dalam air dan mudah diserap oleh tanaman sehingga penggunaannya lebih efesien
  3. Cocok untuk berbagai macam jenis tanaman, baik tanaman hias, hortikultura, tanaman pangan maupun tanaman buah
  4. Mengandung berbagai macam unsur hara sehingga teknis pemupukan lebih sederhana dan hemat tenaga
  5. Mencegah resiko keracunan tanaman karena takaran kandungannya sudah pas, tidak lebih dan tidak kurang
  6. Kandungan unsur hara merata pada setiap butir pupuk phonska

Kekurangan Pupuk Phonska


Semua hal yang ada didunia ini selalu memiliki dua sisi yang berbeda, yaitu plus-minus, baik-buruk, kekurangan dan kelebihan. Begitu juga dengan pupuk phonska, ada kelebihannya juga ada kelemahannya atau kekurangannya. Hal ini bukan hanya berlaku pada pupuk phonska saja, semua jenis pupuk juga memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, termasuk juga pupuk organik. Berikut beberapa kekurangan pupuk phonska:
  1. Meskipun memiliki banyak manfaat, namun jika penggunaan pupuk phonska tidak terkendali (berlebihan) malah akan membuat kerusakan pada tanah. Penggunaan pupuk ini harus diimbangi dengan pupuk organik, yakni pupuk kandang atau pupuk kompos. Bahan tambahan yang terdapat pada pupuk phonska dapat merusak sifat-sifat tanah dan merusak unsur hara organik yang ada didalam tanah. Oleh sebab itu penggunaannya tidak boleh berlebihan.
  2. Penggunaan pupuk phonska yang berlebihan dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama akan mengurangi sifat asam tanah sehingga tanah menjadi basa.
  3. Jika pupuk phonska digunakan dalam jangka waktu yang lama secara terus menerus tanpa diimbangi dengan pupuk organik akan mengurangi kemampuan tanah dalam menyerap air. Sehingga lama kelamaan tanah menjadi kering dan tandus.
  4. Pupuk phonska adalah pupuk bersubsidi yang hanya bisa diperoleh oleh petani yang tergabung dalam kelompok tani dan sudah terdaftar dalam RDKK. Petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani akan kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.

CARA BUDIDAYA PADI GOGO TANPA OLAH TANAH (TOT)


CARA BUDIDAYA PADI GOGO TANPA OLAH TANAH (TOT)



Tanaman padi adalah tanaman yang bisa hidup didarat (lahan kering) maupun di sawah. Pada umumnya padi memang ditanam disawah dengan pengairan yang cukup. Ada beberapa daerah yang tidak ada sawah, padi ditanam di lahan kering atau lahan tadah hujan. Beberapa daerah di Pulau Sumatera, Kalimantan, Papua, Nusa Tenggara dan sebagainya petani menanam padi darat dengan sistem TOT (Tanpa Olah Tanah). Sistem TOT biasanya dilakukan dengan perlakuan lahan minim pengolahan. Petani tidak melakukan pembajakan dan aktifitas pengolahan lahan lainnya.

Pada budidaya padi TOT, petani hanya melakukan pembersihan lahan dari gulma dan penggunaan herbisida. Kelebihan sistem budidaya padi TOT dilahan kering (Gogo Rancah) adalah tidak memerlukan biaya yang tinggi, penghematan tenaga, penghematan waktu, dan penghematan tenaga pemeliharaan. Namun kekurangannya adalah produksi yang dihasilkan tidak sebanyak dengan padi yang ditanam disawah.

Budidaya padi darat (Gogo Rancah) dengan sistem TOT biasanya hanya dilakukan 1 kali dalam setahun. Penanaman dilakukan diakhir musim kemarau, biasanya dimulai pada pertengahan agustus hingga akhir september. Dengan demikian saat memasuki musim penghujan tanaman padi sudah memasuki masa pertumbuhan generatif (Pembuahan). Dimana pada masa pembuahan diperlukan air yang cukup untuk mendukung pengisian bulir dan produksi yang maksimal.

Rata-rata varietas yang digunakan adalah varietas lokal yang memiliki kualitas yang cukup baik. Varietas tersebut sudah diketahui memiliki keunggulan tahan terhadap cuaca ekstrem dan tahan terhadap hama dan penyakit.

Persiapan Lahan

1. Lahan dibersihkan dari gulma dengan cara dibabat.
2. Sisa gulma yang sudah kering kemudian dibakar.
3. Lahan dibiarkan selama beberapa saat hingga tumbuh rumput muda, kemudian disemprot dengan herbisida.

Penanaman

1. Penanaman dilakukan dengan cara ditugal.
2. Benih ditanam 5 – 10 benih/lubang dengan jarak tanam 40 x 15 cm.
3. Jarak tanam disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah, semakin tinggi kesuburan tanah maka jarak tanam semakin jarang.
4. Untuk menghindari gangguan semut dan hama lainnya, benih sebaiknya dicampur dengan nematisida seperti furadan, petrofur, pentakur atau curater.

Pengendalian Gulma

1. Gulma dibersihkan secara manual menggunakan cangkul atau dicabut.
2. Penggunaan herbisida sebaiknya dihindari, karena bisa mengganggu pertumbuhan tanaman padi.

Pemupukan

Pada lahan dengan tingkat kesuburan tinggi, pemupukan tidak perlu dilakukan. Lakukan pemberian nitrogen secukupnya hanya pada tanaman yang kelihatan menguning dan tidak subur. Di Daerah  yang berada disepanjang daerah aliran sungai yang subur petani tidak pernah atau jarang sekali menggunakan pupuk organik maupun kimia.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Karena varietas yang digunakan adalah varietas lokal yang memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit, petani jarang sekali menggunakan pestisida kimia. Pestisida kimia hanya diaplikasikan jika ada serangan saja, dan itupun sangat jarang terjadi. Untuk mencegah serangan hama petani hanya melakukan antisipasi secara tradisional, yaitu dengan pengasapan setiap pagi dan sore hari.

Pemanenan

Panen dilakukan jika sudah terlihat padi menguning antara 80 – 90 %. sekitar 4 - 5 bulan.